Sabtu, 12 Mei 2012

Info sangat penting !

Guys info tentang gue (baca : kalo nyari gue) , gue bakalan on kalo hari jum'at sama sabtu !
Gue bakalan berbagi cerpen lagi deh :D

letters to friends

Sahabatku :*, izinkah aku beberkan isi hatiku yaaaah :D ,hahaha oke CEKIDOTTTT !

Mungkin pertamanya kita hanya sepasang teman, hahaha . Lama lambat laun, kau sudah begitu mempercayaiku, bahkan sebaliknya. Kebahagian kita lewati bersama, begitu pun duka. Ohh iyah, masihkah ingat saat kita bermasalah hebat? Jujur hanya lisanku berkata 'benci' , tidak untuk hatiku :) , dan akhirnya ku sementara kehilanganmu. Lama ku jalani hari sendiri tanpamu, tapi apa yang terjadi ? Itu tak bisa ku jalani. Akhirnya ku coba meminta maaf dan mengakhiri permusuhan ini.
Hm, aku juga pernah ingat saat kau tahui ku miliki rasa yang berbeda denganmu. Itu sangat sakit sekali rasanya, perlahan kau jauhi ku . Tapi lagi-lagi ku mampu membuatmu kembali bersamaku. Ketika itu ku coba pendamkan rasa ini, tapi. Sedikit rasa tak bisa hilang. Ohya, ada yg lebih menyakitkan lagi. Ketika kau meminta pendapat tentang siapa orang yang akan dipilih ? Hatiku sakit sekali, dan saat itu ku siap untuk hilangkan rasa ini.
Sahabat, maafin aku ya, kalo mengecewakanmu kini, ini cuman sebatas manusiawi, tapi aku mengerti, karena persahabatan itu lebih banding pacalan :D

letters to mom part II

Hei ibu :* , disini aku baikbaik saja kok. Gimana keadaanmu ? Hm, smoga baik disana ya bu, aku bakalan seringsering berdoa untukmu :'( .
Ibu , aku rindu ibu . Rindu sekali, dapatkah kau pahami isi hatiku ? Hmm.
Pada awalnya aku marah besar saat ibu meninggalkanku tanpa izin, ibu sih tega :'( , tapi bagaimana lagi, Allah udah kangen Ibu , jadi aku gak bisa apa apa lagi. Ibu juga kemana saat aku terisak perih ? Padahal kan ibu janji ga bakal ninggalin aku, ibu bohong ajah niih :( .
Ibu, tau gak . Aku tuh iri banget sama tementemen yang masih punya ibu, yang masih salaman pamit buat berangkat sekolah, yang masih dimasakan makanan enak sama ibunya, yang masih dibukakan pintu kalau pulang sekolah, yang masih dicium keningnya . Huaaa sepertinya buat aku itu cuman kenangan dari ibu :'( .
Ibu, boleh gak aku nyusul ibu ajah . Aku gak tau lagi gimana caranya buat ketemu ibu, buat minta maaf ke ibu, kan aku banyak salah sama ibu , maafin aku ya bu, dari semenjak aku di rahimmu aku sudah banyak merepotkanmu :* , beruntung kalian yang masih punya ibu. Jangan siasia in dia yah , dia itu baik loh sama kita, saat dia masih ada sayangi dia, jangan buat dia kecewa, good

letters to mantan

Hello sang mantan :* , masihkah kau ingat padaku *kalo gak kebangetan* , apa kabar ? Semoga baik yah. Bagaimana dengan pacar mu? Sudah punya kah? Atau masih belum dapet? Hahaha ya sudah sabar, disini aku juga sedang sendiri :o !!
Maafin aku ya kalau aku punya salah, tenang, kamu tak perlu meminta maaf, aku sudah maafin kamu :p!
Hehe, hari ini aku lagi mau mengingat kamu :p, inget gak waktu pertama kali nembak aku HAHAHA, lucu lucu banget! Ngomongnya kaya dikejar anjing. Bakalan aku ingat ko haha. Hm, inget gak pas pertama kali kamu pegang tangan aku! Aku marah sama kamu,haha aku takut sih! Terus apalagi ya? Oh iya, saat kamu salah paham ke aku! Huft, sulit sekali untuk ku jelaskan kejadian rinci. Tapi, aku seneng banget kalo ternyata kamu yang salah , pasti mohonmohon banget buat minta maaf, hahaha.
Ohya, ini pemberian darimu masih ku simpan, tadinya ingin ku kembalikan. Tapi, sudahlah ku jadikan kenangan saja. Entah aku tak tau pemberianku untukmu masih kau simpan tidak, aku sih berharap iah :(.
Makasih ya, kamu udah pernah memberikan warna dihatiku, dihariku, makasih juga atas cinta yang pernah kau beri. Walau ternyata kita memang berpisah, walau ternyata warna itu menjadi padam. Tapi tenang masih ada secercah cinta untukmu. Dan jangan GR ya haha, aku tidak terlalu berharap kau kembali. Kenangan itu sudah cukup kau beri, biarkan orang lain merasakan indahnya mengukir keindahan denganmu. Begitu pun dengan aku. Tenang, kita masih dua pasang sahabat ko hahaha. Kalau memang takdir izinkan kita bersama lagi, mengapa tidak? Hehehehe.
Udah dulu ya, takut pacal kamu malah *ups kalo gak punya jangan tersinggung ya :p* , i miss you last boyfriend :D

letters to mom and dad :*

Pernahkah kalian bertanya pada orang tua tentang bagaimana susahnya mereka menjagamu ?
Begitu sulit mereka menjagamu, tapi sekuat tenaga mereka mampu.
Saat ibu mengandungmu 9 bulan ? Itu juga sudah membuatnya tersiksa denganmu, tapi ibu tulus menjagamu.
Saat ayah harus mencari pekerjaan? Rela menunggu demi kehidupan baru denganmu.
Tapi apa balasan kita ? Cuman bisa mengeluh , ahh ibu, ayah gak pernah mengerti mauku.
Nah, saat kemauan kita terpenuhi olehnya, kita begitu bahagia begitu pun dari lisan mereka, entah dari hatinya . Apakah kita sudah mengucap terimakasih padanya ?
Ya, meski mereka tak butuh kata terimakasih dari kita.
Saat kita beranjak ke jenjang selanjutnya , ayah, ibu rela membanting tulangnya demi kita, demi kita sekolah. Walau sesekali kita marah dengannya karena di beri uang jajan yang tak pantas kita pegang, tetapi mereka ?mereka tidak sama sekali marah.
Dan apabila suatu saat kita jauh dari mereka ? Apakah kita sempat memikirkan mereka? Kita justru leha leha menikmati keadaan yang ada. Sedangkan mereka ? Selalu berfikir, anakku sedang apa? Sudah makan belum?.
Bagaimana menurut kalian apa bila kita kembali padanya ternyata mereka sudah tiada ? Tiada yang membukakan pintu saat kita pulang kerumah. Tiada yang memasakan makanan nikmat, tiada yang memarahimu saat ayah marah karena kelakuanmu, tiada yang menyabarkanku saat lelah.
Itulah mereka. Orang tua, jangan sakiti mereka yah. Sayangi mereka, ada atau pun tiada.
Terimakasih buat mamah, papah :*

Naskah drama : PENGORBANAN IBU

sebenernya ini cerita dari sobat gue ---> pujiatmo namanya. Tapi gue yang nulis alurnya :D



Adegan 1
            Suasana ramai kelas ketika jam istirahat memang sudah terbiasa terdengar dari segala penjuru dunia, karena dimana itu adalah waktu yang sangat menyenangkan dibandingkan waktu-waktu yang biasa hadir dalam kegiatan ketika bersekolah. Mengapa begitu ? karena mungkin saat itu tidak semua orang mengerti apa artinya waktu.  Namun ternyata tidak semua orang tidak menghargai waktu. Sebagai bukti, di SMA Da’i Annur  tepatnya kelas 11-Ips  telah terdapati seorang lelaki  yang tengah membaca buku serta mengajarkan isinya pada seorang gadis disampingnya. Ia adalah Jamal beserta Dwi.
Jamal : Bagaimana ? udah ngerti belum ?
Dwi : iyya udah.
            (dicky dan pujiatmo datang membawa keramaian)
Dicky : hei mal !
Jamal : hai !
            (dicky dan pujiatmo duduk sembari mengobrol)
            Suasana kembali seperti biasa.
            (Ibu Batul datang dan telihat mencari-cari seseorang)
Namun tiba-tiba...
Rizky : woy..woy..woy... Mak Picek Mak Picek. (sambil menunjuk kearah ibu batul)
Azzar : hahahaha , picek woy jangan masuk-masuk !! ahahaha (menghina)
(Jamal melirik kearah yang Rizky tunjuk)
Dicky, Pujiatmo, Rizky, Agung, dan Azzar: (tertawa terbahak-bahak)
Dicky : hahahaha, Ibu picek mau nengokin anaknya ya ? duh duh duh, Jamal Jamal itu Ibu lo ladenin .
Agung : hahahahahha, picek sini masuk aja gak usah malu-malu
Pujiatmo : cieee Jamal, Ibunya cantik banget huahahahahhaaha
Azzar : demen lo ya ji ? jangan ji... hahaha
Dicky dan Pujiatmo : (menghampiri Jamal dan mengejeknya)
Jamal : (membentak) ITU BUKAN IBU GUE ! (berlalu dari kelas menemui Ibu batul)
**
Jamal : Kenapa Lo ada disini ? gue ka udah bilang berkali-kali ! jangan pernah nemuin gue pas gue ada disekolah. Gue juga kan udah bilang  kalo gue disekolah,gue sama lo itu beda kasta ! (mendorong Ibu Batul namun ditangkis Ecky yang kebetulan hadir melihat adegan mereka)
Ecky : asagfirullah , Jamal ! keterlaluan sekali !
Jamal : gak usah ikut campur lo pembantu . mendingan lo bantuin aja dia tuh dagangan !
(Jamal Berlalu)
Adegan 2
            Kantin di SMA Da’i Annur lebih terlihat sepi dari biasanya. Namun seketika suasana menjadi ricuh kembali saat kedatangan Dewi, Ayu, Mutia, beserta Irma selaku siswi di SMA Da’i Annur.
(suasana transaksi jual beli)
Dewi : Bu, aku boleh tanya gak ?
Ecky : kamu ini, mau belanja atau mau wawancara ? hehehe
Dewi : hehe, dua-duanya Bu..
Ibu Batul : memangnya mau tanya apa nak ?
Dewi : Yu, tanya ya ?
Ayu : terserahh..
Dewi : mmm jaadi gini Bu, tadi kita berdua ngeliat Ibu sama Jamal, Ibu itu Ibunya Jamal ya ??
Ibu Batul : iya emangnya kenapa ?
Ayu : iya tuh bu gak percaya, padahal aku kan sodara Ibu ya gak bu ?
Ibu Batul : ( J )
Dewi : tapi kok gak ngaku ?
Ibu Batul : ahh itu Cuma bercanda
Dewi : Oh gitu yaa
Mutia : Ya udah Ibu yang sabar aja ya bu, hehehehehe
Irma : iya bu, lagian gitu-gitu juga anak Ibu. Jangan dikutuk ya bu..
(Semua tertawa)
Adegan 3
(Ibu Batul memasuki rumah)
Dirumah sederhana itu terjadi gemuruh seru antara Ibu dan seorang anak .
Ibu Batul : Assalamualaikum ... , Jamal kau sudah pulang nak ? (mendekati Jamal )
Jamal : pertanyaan konyol !
(Ibu Batul duduk disampig Jamal)
Ibu Batul : bagaimana tadi sekolah nak ?
Jamal : (menggertak) Gue cape ngedengerin pertanyaan yang berulang ulang, diulang terus !
Ibu Batul : terus sekarang kamu mau gimana nak ?
Jamal : Gue cape ngejelasinnya ! Tapi yang Gue pengen, Ibu jangan pernah deket-deket Gue pas Gue ada disekolah . Pura-pura kita gak kenal aja deh. Ibu tau kenapa ? Gue itu malu Bu punya Ibu kaya Ibu yang keliatannya Hina banget, yang matanya cacat, yang penampilannya cupu ! gue gak mau punya Ibu kaya Ibu ! (sembari berlalu)
Ibu Batul : Baiklah nak jika itu yang kau inginkan .
Adegan 4
            10 tahun kemudian
            Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, begitulah dunia berputar. Seperti kini, Ibu Batul tengah berada di pusat kota Bandung bersama seorang gadis bersamanya yang bernama Bella, atau lebih tepatnya adalah anak kandungnya. Mereka berdua tengah mencari sebuah alamat yang tertera di dalam kertas yang Ibu batul genggam.
Ibu Batul : sepertinya ini rumahnya, coba kamu ketuk..
(Bella mengetuk pintu)
Bella : assalamualaikum,,...
            Beberapa detik kemudian,...
Fathir : walaikumsalam ada apa ya ? maaf gak ada uang receh !
Bella : maaf kami kemari tidak ingin uang. Tapi ingin bertanya, apakah ini benar rumah Jamall?
Adel : iya bener. Siapa sih kalian ?! gembel !
Fathir : (berteriak) mamiiiiihhh...mamiiihhhh...
(Dwi datang menghampiri Fathir dan Adel)
Dwi : ada apa sihhh brisik-brisik, gak tau mami lagi nyantai ya,..
Fathir : aduh mamihku sayang, ituloh ada dua gembel minta sumbangan !
Bella: Kami bukan gembel ! dan bukan minta sumbangan ! Aku ini adik kandungnya bang Jamal dan ini Ibu bang jamal.
Adel : hah ? masa ibunya papih jelek begitu ya mih ?!  matanya cacat lagi ! haduh duhhhhhhhh...,
Fathir : iye ya, ngaku-ngaku loh !! orang omah udah meninggal ya mih ya ?
Dwi : iya ya..
Bella : kalian itu,,,
Ibu Batul : sudahlah, lebih baik kita pergi , mungkin kita salah rumah lagi.
            Selang beberapa waktu kemudian...
Jamal : (mengetuk pintu) Mamiihh, anak-anakku.. papih pulang..
(Dwi membukakan pintu )
            (Jamal memasuki ruangan dimana kedua anaknya sedang bermain Play Station)
Adel : ehh papiihh,
Fathir : pih..pih.. dibeliin engga ?
(Adel dan Fathir mendekati Jamal)
Jamal : iya iya, papihh udah beliin kok,
Fathir : asiiikkk
Adel : Akunya pih ?
Jamal : ada kok..
Adel : Asiiikkk
(Dwi datang membawa minuman)
Dwi : nih pih minum dulu,
Jamal : makasiih ya mih
Dwi : yaaa J ! ohya pih ini ada undangan ! (menyodorkan undangan)
Jamal : apa ini ??? (membuka undangan) , ohh reunian SMA mih..
Adel  : pih pih, sebenernya omah itu udah meninggal belum sih ?
Fathir : iya pih,
Jamal : udah, emang kenapa ?
Dwi : ini loh pih , tadi ada ibu-ibu sama anaknya , nyarii papih, tau gak pih ? itu tuh mirip sama ibu-ibu kantin waktu SMA itu loh..
Fathir : dan tau gak pih, orangnya jeleeeeeekkk bangetb ! udah yang satu cacat lagi matanya
Jamal : (bingung)
Adel : tapi udah meninggalkan omah tuh ?
Jamal : iya udah kok, udahlah gak usah dipikirin itu cuman orang-orang ngaku-ngaku ajah ! maklum..
Dwi : ya udah mandih gih pih..
Jamal : siapin anduk dong mihhh...
Adegan 5
            Hari ini SMA Da’i Annur terlihat sangat ramai karena adanyanya reunian akbar alumnus-alumnus dari SMA itu.  Terutama di kelas 11 IPS yang dimana menjadi pusat keramaian di segala keramaian.
            (Jamal datang bersama Dwi)
Jamal : woy dik..
(Dicky menoleh dan menghampiri Jamal)
Dicky : haiii mal, apa kabar lo ??! wah nikah lo ya sama Dwi.. hahaha
Jamal : Baik dong,, hahaha iya. Mana istri lo ?
Dicky : itu (menunjuk kearah wanita)
Jamal : lo sama muti ? gila lo , bukannya dia sama Puji ya ?
Dicky : putus kaliii...
Jamal : ohhahahaha
(Puji, Rizky dan Irma datang menghampiri)
Rizky : woy !!! hahahaa, Apa kabar lo pada ?
Dicky : baik-baik...
Jamal : gue juga baik, cie... kapan lo nikah ama Irma ki ?
Rizky : do’ain ajah..
Dicky : hahahahaha, Lo gimana nasib ji ?
Puji : orang gantengnya akhir-akhiran hahahahhaha.
Dwi : Pihh, Mamihh ke Ayu sama Dewi dulu yaa..
Puji : cie mamih papihh, suit suit hahahahah
Dicky : (mengganti topik) ohya Ibu picek lo gimana ? tambah picek apa...
Jamal : udahlah gak usah dibahas, berkali-kali gue bilang. Itu bukan Ibu Gue .
Puji : Durhaka Lo...
(Agung datang bersama Ecky membuat semakin ramai )
Dicky : cie suit...suit, Agung doyan sama Assistennya picek hahahhahahahahha
Adegan 6
            Setelah Acara Reunian selesai, Jamal bergegas pergi menuju rumah sederhanayang dulu ia tempati, yakni dirumah Ibu Batul.
            Sesampainya disana...
            Tok..Tok...Tok
Bella : sebentarrrr...
Jamal : assalamualikum..
Bella : walaikumsalam siapa y (membuka pintu lalu menutupnya kembali)
Jamal : woy..woyy..woyy..
Bella : ga ada sumbangan disini !
Jamal : woyyy,,,
Bella : ada apa lagi sih ?
Jamal : tangan gue kejepit.
Bella : ohh (membuka lalu menutup kembali)
Jamal : Bell, bukain pintu! Abang mau ketemu Ibu..
Bella : ketemu ? sejak kapan punya pikiran kaya gitu ?!
(Ayu menghampiri Bella)
Ayu : ada aa sih Bel ?
Bella : gak tau Mbakyu palingan minta sumbangan !
Jamal : gue gak minta sumbangan Bella ! Gue banyak duit ! Gue cuman pengen ketemu Ibu !
Ayu : Jamaalll ! (membuka pintu)
Jamal : mana Ibu ?!
Ayu : tunggu sebentar, ada maksud apa kamu kesini mal ?
Jamal : itu loh yu, Gue pengen ketemu Ibu
Ayu : tumben ngaku
Jamal : ya gue kan udah gede ! Lo juga bel, kenapa pake ada adegan gak mau buka pintu ?
Bella : gue kira mau minta sumbangan !
Jamal : ngarang lo ! gue kesini ajah pake mobil keluaran terbaru , masa dibilang minta sumbangan hahahhaha
Bella : terserah lo deh...
Ayu : tunggu sebentar yaaa..
Jamal : mau kemana ?
(Ayu Berlalu)
Jamal : eh lo apa kabar bel ?
Bella : baik.
Jamal : sekolah dimana lo ?
Bella : Indonesia
Jamal : ga asik banget jawaban lo .
(Ayu datang...)
Ayu : Jamal... , Apa kamu kesini bena-benar mencari Ibu ?
Jamal : ya iya lah...!
Ayu : kamu salah alamat .
Jamal : maksudnya ?
Bella : ya, alamat Ibu sekarang di TPU nomer 06 .
Jamal : TPU ?
Bella : iya, Tempat Pemakaman Umum
Jamal : bercanda lo gak lucu Bel, gue yakin kalian semua cuman pengen supaya gue gak ketemu sama Ibu kan ? Parah lo pada !
Ayu : serius Jamal, Ibumu udah gak ada sejak 1 minggu yanglalu
Jamal : gue masih gak percaya, Bu... Bu... ini jamalll (Berteriak)
Ayu : percuma, Ini (menyodorkan kertas) Ini adalah titipan terakhir dari Ibumu.
Jamal : Apa ini ?
Ayu : baca saja .








Kamis, 26 april 2012
Teruntuk Anak ku Jamal J
            Apa kabar anak ku ? semoga kau baik-baik saja ya J seperti biasanya.
            Ohya Anakku, sebelumnya Ibu ingin meminta maaf pada mu jika Aku wanita yang katamu ‘HINA’ ini telah membawa kehancuran dalam hidupmu. Sekali lagi maaf ya nak, Ibu hanya seorang Ibu yang ingin membahagiakan anaknya walau dipertaruhkan nyawa sekalipun.
            Nak, ketika kau membaca surat ini. Mungkin ibu sudah benar-benar tiada seperti apa kata orang-orang seisi rumahmu yang benar-benar Ibu tidak kenal, sebenarnya siapa sih mereka nak ? Keluargamu ya ? Kenapa Ibu tidak diberi kabar ?! Ohya, Ibu hampir lupa . Kamu kan malu mempunyai Ibu yang hina ini , yang bahkan untuk mengunjungi rumahmu saja harus menggadaikan rumah demi bertemu anak yang sudah lama tak Ibu jumpai. Namun hasilnya apa ? hanya perih yang Ibu rasa.
            Nak, asalkan kau tahu, sayang dan cinta Ibu padamu itu tak bisa diukur oleh ruang dan waktu meski pada kenyataannya kau tak pernah bisa menyayangi Ibu. Ibu memang benar-benar manusia hina didepan matamu nak. Tapi Ibu tetap terima segala siksaan bathin yang selalu hadir hanya demi mu , demi melindungimu dari perasaan yang Ibu rasakan kini.
            Dan kau tahu nak ? mata sebelah kanan ku yang cacat ini ?! ya, yang sangat terlihat sangat hina ini memang telah tiada demi seorang anak yang tak berdosa dapat melihat keindahan dunia. Ya, mata sebelah kanan mu adalah milik Ibu yang telah ikhlas Ibu berikan padamu agar kau tak merasakan sakitnya dihina, sakitnya dicaci, dimaki, diusir, dan dianggap telah tiada. Biar.. biar Ibu saja yang rasakan ini. Dan untukmu anak Ibu yang sangat Ibu cintai, jangan perna menyalahkan dirimu sendiri, atau bahkan Tuhan. Sebenarnya semua ini tidak ada yang salah, hanya saja ini sudah takdir Tuhan yang tidak bisa di sela.
            Dan kata terakhir,
            Janganlah kau menangisi masa lalumu, tersenyumlah demi seseorang yang hina ini.

            Terimakasih telah membaca surat yang memang tidak penting ini.
            Salam sayang anakku.
                                                           
                       
                                                                                                            Ibu                                                                                          

Jamal : ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu LLL

"TULANG RUSUK"

Ini kisah keburu-buruan gue buat ngerjain tugas bahasa Indonesia,
Baca ya guys :--------)


Senin, 27 februari 2006 hari yang sangat bersejarah bagiku.
Hari itu Aku ingat betul bahwa Aku masih duduk dibangku kelas 1 SD di salahsatu SD dekat rumahku, SDN Harapan Bangsa namanya. Disitu Aku bersekolah dengan senang layaknya anak-anak seumuranku apalagi ditambah Ibuku yang seorang guru disitu. Aku jadi lebih bahagia lagi karena tidak ada batasan minimum untuk uang jajan setiap jam istirahat.
Pada hari itu pula Aku masih ingat saat kali pertamanya sekolahku tidak mengadakan rutinitas upacara yang melelahkan itu, kalau tidak salah itu karena Bapak Kepala Sekolah sedang sakit gigi jadi Ia tidak bisa mendengar suara ber-volume keras yang biasa disuarakan oleh Protokol kakak kelas 5 dan 6. Mendengar kabar itu semua murid di sekolahku tampak lebih ceria tak seperti biasanya. Begitupula Aku.
Saat itu Aku termasuk anak-anak yang lincah dan tidak mau diam, apalagi jika meledek kaum perempuan, rasanya itu adalah kesenanganku, dan menurut Ibu itu adalah watak Ayahku yang melekat di darah dagingku,tetapi Aku tidak peduli pada opininya yang terpenting Aku hidup bahagia, tentram, dan damai. Tetapi semua itu akan sirna apabila upacara bendera dilaksanakan.
Lalu Aku juga masih ingat, setelah mendapati kabar bahwa upacara tidak dilaksanakan, hatiku merasakan gejolak semangat yang begitu tinggi, Aku merasakan rasa bahagia yang sangat super melebihi super manapun, sepertinya hari itu adalah kebahagiaan yang paling menyenangkan. Asalkan kalian tahu teman, Aku sangat membenci upacara bendera, karena saat itu Aku masih belum mengerti apa arti pentingnya upacara bendera merah putih setiap hari senin itu.
Singkat cerita, Aku segera memasuki kelasku yang sangat ramai dengan corak warna-warni ala anak TK itu yang setiap kali dapat memunculkan gairah semangatku. Tidak hanya itu, di kelasku juga terdapat teman-teman yang tak kalah ramainya dengan corak warna-warni itu. Dan saat itu ku lihat mereka tampaknya sama gembira sepertiku.
Tetapi kegembiraan itu sepertinya segera menciut bak balon besar ditusuk jarum yang sangat runcing. Semua gara-gara kehadiran Ibuku yang membawa buku paket Agama untuk bersiap-siap mengisi materi. Tetapi Aku tidak seperti mereka, Aku tetap bahagia karena Aku selalu merasa menjadi raja apabila pelajaran yang diajarkan Ibuku. Ibu Rina namanya :-----------)
Ketika itu Ibu memakai pakaian berwarna merah muda dan rok panjang berwarna putih serta jilbabnya yang terpasang anggun berwarna merah muda, dia terlihat cantik sekali pantas saja Ayah memilihnya.
“ifii, silahkan memimpin do’a” pinta Ibu pada gadis berkuncir dua yang tempat duduknya bersebrangan denganku. Dia adalah gadis yang ku suka, karena dia sangat cantik sih.
“ngg...mmm, sebelum belajar mari kita berdo’a, berdo’a dalam hati mulai”katanya memimpin do’a yang durasinya tak kurang dari 1 menit.
“selesai, berisalam”lanjutnya.
“iiiihhhh ifiii cepet bangetttt”celetuk salah seorang gadis kecil entah siapa namanya.
Aku melirik gadis kecil yang tadi menyelutuk dengan tatapan penuh benci. Entah mengapa apabila ada yang berani nyeletuk atau kurang ajar pada Ifi Aku selalu tidak suka dengan orang itu, termasuk apabila ada guru yang memarahinya, padahal Ifi begitu membenciku karena Aku selalu mengganggu hidupnya.
“sudah-sudah..., kita masuk ke materi ya anak-anak”
Serentak pandangan Ku terfokus pada papan tulis yang sudah dituliskan oleh Ibu menggunakan kapur berwarna merah dengan tulisan : “NABI ADAM AS”
“Ibu bukannya sekarang kita belajar tentang huruf hijaiyah ya bu????”tanya Ifi, gadis ini memang gemar bertanya.
“Ia Ifi, kita kejar materi ya, sebenarnya ini pelajaran kelas 4 nanti”
“kok bisa bu?”
“ia bisa dong sayang, okey dari pada penasaran dengarkan penjelasan Ibu ya..”
“eh tapi-tapi Bu, kata pak Rahmat kemarin, kita harus belajar sesuai materi Bu, ihh Ibu tuh gimana sih, Aku penasaran Bu sama huruf Hijaiyah, belajar itunya nanti kelas 4 saja”gerutunya.
“nah supaya nanti pas kamu kelas 4 gak penasaran ya, soalnya Ibu lagi kepingin ngebahas ini sayyaaanngg”kata Ibu sambil mengelus-elus perutnya, oh iya Aku belum beri tahu, Ibuku sedang hamil adeku saat itu teman.
“ya udah deh bu, supaya anak Ibunya gak ileran kaya Irvan”
Serentak anak-anak menertawai ku.
Aku malu sekaligus senang.
oke sudah-sudah Ibu akan jelaskan tentang materi ini, jadi.......”
Aku dan yang lain menyimak penjelasan Ibu yang begitu menyenangkan. Ceritanya seperti dongeng, tetapi katanya itu bukan dongeng tetapi fakta yang memang terjadi. Aku semakin penasaran mendengar kelanjutan ceritanya. Saat itu yang ada dibayangan Aku hanyalah perempuan,perempuan dan perempuan. Karena kata Ibu, Siti Hawa itu cantik dan diciptakan melalui tulang rusuknya Nabi Adam.
“beneran Bu ?” kataku tak percaya.
“benar sayang, Nabi Adam saat itu kesepian dan butuh teman. Jadi Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuknya”
Saat itu fikiranku melayang tak karuan. Aku menginginkan teman, khususnya teman perempuan.
“ohya Bu, mengapa harus perempuan yang menemani ?”
“karena, di Dunia ini kita hidup berpasang-pasangan sayang”
Spontan kedua mataku melirik kearah Ifi, gadis cantik berkuncir dua itu. Dan entah mengapa Aku menjadi kesal dengannya karena Ia membalas pandanganku dengan tatapan sengit penuh benci ,padahal itu sudah biasa terjadi.
“oh jadi begitu bu! Tenang Fi, Aku gak bakalan ngelirik-ngelirik kamu lagi kok, gak bakal suka kamu lagi kok, Aku juga punya teman cewek yang jauuuhhh lebih cantik!” seruku dengan penuh emosi.
Aku mendengar Ibu beserta yang lainnya tertawa begitu terbahak-bahaknya, apa mereka kiranya ini lucu ???
Aku semakin memuncak emosinya . Pada saat itu Aku segera mengambil carter yang biasa ku gunakan untuk menajamkan pensil yang berada didalam tasku, bukan untuk bunuh diri, tetapi untuk mencari kebenaran atas kata-kataku .
Dan tanpa basa-basi lagi, segera  ku gesekkan carter pada bagian dadaku, pelan-pelan tapi pasti. Ku gesek terus mengesek hingga Aku dapat meraih tulang rusukku. Lalu setetes demi tetes mengubah warna pakaianku. Rasanya perih sekali, namun Aku harus kuat saat itu untuk mencari kebenaran.
Mungkin jika dihitung kedalaman hasil gesekan itu bisa mencapai 2 cm, dan itu cukup dalam ketika kulihat daging bagian dadaku yang warnanya merah pekat bisa ku lihat. Perih, sakit, dan entahlah tak bisa ku ungkapkan, bukankah sepenggal pantun mengatakan, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian ?!
Dan gara-gara sepenggal pantun itu Aku semakin penasaran untuk mencari kesenangan yang berarti kebenaran.
“ibu, ibu ilpan tusuk-tusuk badan”
Aku tersentak bukan main dan segera melepaskan carter.
                Tangis ku tiba-tiba meleleh karena kata tak bisa ku ucap.
Lalu Ibu ku segera meraih tubuhku yang kian perih penuh darah bercucuran dibaju putihku yang kini tersulap menjadi sama seperti celanaku yang berwarna merah darah.
“ifi, liat aja, bentar lagi kalau Aku gak sakit lagi Aku bakalan ambil Tulang Rusuk Aku biar dapetin perempuan yang lebih cantttiiikkk lagi selain kammuu”kataku terbata-bata sambil menangis menahan sakit.
Setelah itu Aku lupa kejadian apa yang menimpa diriku, semuanya gelap. Dan tiba-tiba terang kembali ketika Aku mendapati diriku berada di sebuah Rumah Sakit. Untunglah Aku masih bisa menghirup udara segar di Dunia ini dan melihat wajah penyesalan Ibu yang tiada henti terucap serta kecupannya pada keningku tiada henti.
“ibu memang salah terlalu memaksakan kehendak, tetapi sungguh Ibu hanya tak mau rumor-rumor kalau ngidamnggak diturutin itu anaknya bakalan ngiler, tau-taubegini Ibu lebih baik ade kamu ileran sayang dari pada kamu mati konyol gara-gara cinta monyetmu itu”
“lagian kamunya juga Rina, mereka masih terlalu kecil untuk mendengarkan cerita yang mungkin biasa saja menurutmu”
“lah tetapi buktinya yang lain biasa-biasa saja, dianya saja yang terlalu terobsesi pada wanita. Dan itu seperti mu !”
“berarti dia normal”
Ku dengar Ayah dan Ibu saat itu saling beradu mulut membicarakanku. Hmm .. karena pada saat itu Aku tidak mengerti, Aku lebih baik diam dan tertidur untuk menghilangkan rasa sakit yang masih terasa dalam tubuhku.
Dan kejadian konyol itu akan selalu Aku ingat hingga kini Aku mengerti betapa bodohnya diriku saat itu. Dan semoga saja, Ifi, gadis cantik berkuncir dua itu bisa mengerti betapa Aku sangat depresi ingin mendekatinya saat itu. (Alay ya)